Mataram NTB - Peristiwa Penemuan Mayat yang diduga gantung diri terjadi di Kecamatan Batu Kliang, Kabupaten Lombok Tengah pada 03 Januari 2023 sekitar pukul 11:30 wita, sempat menggegerkan warga sekitar lantaran beredarnya banyak asumsi di Medsos terkait sebab meninggalnya.
Adanya beberapa keganjalan di tubuh korban membuat warga Medsos berspekulasi tentang penyebab Perempuan IRT (FS), 19 tahun itu meninggal dan ditemukan dalam keadaan tergantung dirumahnya.
FR (Korban) merupakan Warga asal Dusun Serewe, Kecamatan Jerowaru Lombok timur menikah dengan AR pria asal Batu Kliang Kabupaten Lombok Tengah.
Diketahui FS sejak menikah satu tahun lalu dengan AR (suami) diboyong suaminya untuk tinggal di rumahnya bersama kedua orang tua di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.
Ditemui di depan ruang Otopsi Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, Zaenal Keluarga dan merupakan Paman FS yang juga Kepala Dusun Ujung Baru, Jerowaru Lombok Timur menjelaskan kepada media ini bahwa tindakan otopsi terhadap korban (FS) yang diduga gantung diri tersebut atas kesepakatan antara keluarga FS (istri) dengan kluarga AR (Suami) untuk menjawab isu yang beredar di Medsos.
"Kami atas nama keluarga sudah menerima bahwa ini musibah, namun untuk menghindari isu-isu di Medsos yang dikhawatirkan akan membias maka kami atas nama keluarga baik korban maupun keluarga suaminya sepakat untuk meminta kepada kepolisian untuk melakukan otopsi, "jelas Zaenal, (04/01/2023) di Mataram.
Apa yang kita lakukan ini tentu akan menjawab spekulasi masyarakat di Medsos. Disamping itu langkah ini juga akan meyakinkan kedua keluarga bahwa kepergian korban sudah takdir, dan bukan seperti yang diduga warga Medsos.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian apapun hasil otopsi ini nantinya, "ucap Zaenal.
Menurutnya, Korban ini lucu, imut, dan sering menimbulkan tawa ketika dia berbicara, lantaran intonasi dan cara bicaranya seperti belum lancar, dan karena itu terdengar lucu.
"Korban ini lucu dan baik, sepertinya disenangi banyak orang, sehingga menurut kami tidak ada orang yang sakit hati karena ulahnya, "tegasnya.
Namun demikian menurut Zaenal upaya mencari kebenaran melalui otopsi tidak ada salahnya untuk lebih meyakinkan baik buat kami keluarga maupun masyarakat yang mengetahui peristiwa ini.
Hingga berita ini diterbitkan proses Otopsi masih sedang berlangsung sehingga hasil belum dapat di jelaskan.(Adb).